Minggu, 16 September 2012

Cara Budidaya Lele


TIPS BAGI AGAN-AGAN YANG INGIN BUDIDAYA
LELE SANGKURIANG


Sebelum mulai belajar budidaya lele sangkuriang kita kenalan dulu yuk sama “si lele” yang akan kita bahas pada kali ini. J
Secara umum morfologi ikan lele sangkuriang tidak memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak dibudidayakan. Hal tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri merupakan hasil silang dari induk lele dumbo. Kalo menurut pengalaman saya selama ini yang saya lihat dari bentuk fisik perbedaannya terletak pada bentuk tubuh yang agak besar sehingga kepalanya ya….. terlihat kecil, sehingga banyak orang bilang lele ini termasuk lele yang tidak besar kepala (nggak sombong) kwkwkwkwkwkwkk………..!!.
Nah…. sekarang mari kita belajar mulai dari memilih induk, untuk pemilihan induk yang akan dipijah atau disilangkan, kalau orang desa seperti saya ini yang nyebutinnya “dikawekne”, hehehehee…… untuk ciri-ciri induk yang siap dipijah untuk induk betina yang sudah matang gonad, secara fisik ditandai dengan perut yang membesar dan lembek, tonjolan alat kelamin membulat dengan warna merah keungu-unguan dan tampak membesar, bila dilihat secara kasat mata warna telur terlihat hijau tua bening atau coklat kehijau-hijauan, tulang kepala agak meruncing, gerakannya lamban. Sedangkan induk jantan ditandai dengan warna tubuh yang lebih mencolok dari betina yaitu terlihat kemerah-merahan pada bagian sirip punggung (dorsal), dengan bentuk genital yang meruncing dan memanjang melebihi ujung sirip anal yang letaknya berdekatan dengan anus, tulang kepala lebih mendatar (pipih) dibanding induk betina, perut tetap ramping dan gerakannya yang lincah. Jika diurut secara perlahan pada bagian kelaminnya, akan mengeluarkan cairan putih susu yang kental, cairan itulah yang dinamakan sperma.

Contoh induk yang sudah siap dipijah
 
        Untuk yang berikutnya persilangan, untuk proses persilangan ini saya biasanya lakukan sore hari. Kenapa saya memilih sore hari??? Karena lele butuh ketenangan saat memijah, pemijahan sering terjadi pada jam 00.00-04.00 WIB atau menjelang subuh. Dan telur yang sudah keluar dari perut induk akan menetas dalam kurun waktu 2 hari pada musim penghujan, kalau saat musim kemarau bisa lebih lama untuk penetasannya. Setelah menetas ± 4 hari atau setelah cadangan makanan habis diberi makan alami berupa cacing sutera atau bisa diganti dengan kuning telur+madu. Pemberian cacing tersebut selama 15 hari atau ditandai dengan benih ikan sudah mulai naik turun. Untuk makanan berikutnya feeng li (tepung udang) pada umur 15-22 hari, berlanjut umur 22-pemanenan sudah bisa diberi pakan pelet mulai dari jenis terkecil pf-500 sampai paling besar (781-1). Sekian share dari saya……. mudah-mudahan bermanfaat bagi agan-agan yang ingin berwirausaha …………………………^_^……………………………

3 komentar:

  1. terima kasih untuk infonya... bisa buat bisnis sampingan ini...

    minta info tempat beli bibitnya bos.. untuk wilayah blitar???

    BalasHapus
  2. wah aku tertarik tu kayaknya, pengen nyoba budidaya juga :)

    BalasHapus
  3. iya sist... baru belajar, masih 1 tahun :)

    BalasHapus