Sabtu, 20 April 2013

Artikel>> Wirausaha Lele Konsumsi



Peluang Berwirausaha

Lele Konsumsi


 
Hai agan-agan.. gimana kabarnya hari ini?? Semoga baik-baik saja dan tetap semangat!!, kemarin udah aku bagi tips untuk membudidayakan lele sangkuriang. Sekarang kita sama-sama belajar menyulap bibit lele menjadi lele siap jual (konsumsi). Mungkin sudah tidak asing lagi bagi agan-agan mendengar kata “lele konsumsi” dan kata gagal juga sering kita dengar!!
Kali ini saya akan bagi pengalaman dengan agan-agan cara dan pengolahan lele konsumsi yang menghasilkan dan bisa dibilang mudah dan menguntungkan. Pertama kita belajar mengenal habitat lele lingkungan hidup lele adalah air tawar. Meskipun air yang terbaik untuk memelihara lele ialah air sungai, air dari saluran irigasi, air tanah dari mata air, maupun air sumur, tetapi lele juga relatif tahan terhadap kondisi air yang menurut ukuran kehidupan ikan dinilai kurang baik. Sebagai contoh, lele dapat hidup subur di kolam penampungan air comberan maupun di sawah dengan air yang dangkal. Pada dasarnya lele disebut binatang nokturnal artinya bersifat aktif pada malam hari. Oleh karena itu, di siang hari lele lebih suka bersembunyi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami:
1.    Kualitas benih
Gunakan benih yang bagus, ciri: benih bergerak lincah naik turun dengan cepat, tubuh atau kulit bersih tanpa luka, tidak menggantung, ukuran sama. 

2.    Kualitas pakan
Untuk pakan harus tepat takaran,  keseragaman ukuran, nilai nutrisi, terutama berprotein tinggi dan kualitas. Pakan pelet yang saya gunakan ada 2 jenis; yaitu 781 karena mengandung protein tinggi dan berfungsi memberi bobot pada ikan dan jenis LP yang berfungsi menambah panjang tubuh ikan. Untuk  pakan tambahan bisa ayam tiren dan kecoa. Frekuensi pemberian 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

3.    Vitamin atau gizi tambahan
Untuk mempercepat pertumbuhan dan menyingkat waktu pemanenan gunakan beberapa vitamin dan gizi. Misalnya campur pelet dengan susu.  

4.    Syarat dan pengolahan air
Lebih baik menggunakan air sumur, selain aman juga steril. Untuk air yang digunakan syaratnya harus:
a.    Suhu air antara 20 derajat celcius – 30 derajat celcius. Suhu optimum 24-27 derajat celcius.
b.    Kandungan oksigen minimum 3 ppm.
c.    Kandungan karbondioksida (CO2) di bawah 15 ppm, NH3 di bawah 0,005 ppm, NO2 0,25 ppm, dan NO3 sekitar 250 ppm.
d.   Derajat keasaman (pH) 6,5-8


5.    Cara pengolahan
a.    Air harus diganti atau dialirkan setiap hari sebanyak 3 kali (per 8 jam) selama 1-2 jam, tergantung tingkat kepadatan ikan.
b.    Berikan probiotik setiap 3 hari sekali pada air kolam, untuk takaran sesuai lebar kolam.

6.    Cara penebaran benih.
Benih yang ditebar harus satu ukuran (seragam) karena menghindari kanibalisme antara yang lebih besar kepada yang lebih kecil. Benih sebaiknya ditebar pada pagi atau sore hari saat suhu air masih rendah. Suhu air yang rendah akan membantu benih mengalami stress. Kepadatan benih dalam kolam adalah kurang lebih 200 ekor/m kubik air. Angka kepadatan ini termasuk kategori budidaya pembesaran intensif. Pada musim kemarau gunakan daun pisang atau kelapa untuk menstabilkan suhu pada air kolam.

7.    Panen
Panen bisa dilakukan setelah 50 hari. Cepat kan agan-agan….

Good Luck…!!